Search-form

Beberapa Gangguan Mental akibat Internet

Internet sekarang ini telah membuat banyak orang menjadi “gila”. Ada orang yang lebih mencintai internet melebihi rasa cinta kepada pasangannya, ada pula orang yang rela tidak tidur, makan, dan tidak mandi demi chatting dan browsing (seperti lomba yang sudah liat sebelumnya.


Ada yang lupa belajar karena internet, orang tua yang sibuk facebook-an/ber-forum dengan teman-temannya. Dari yang tua hingga anak-anak, sekarang tidak luput buat internet-an setiap harinya, karena “kegilaan” terhadap teknologi yang bernama internet.

Ini ada 6 (ancaman) gangguan mental saat orang lagi online di internet :

1. Gangguan kepribadian berupa emosi yang sebentar-sebentar meledak-ledak di saat online – mengamuk karena mudah tersinggung (Online Intermittent Explosive Disorder/OIED).

Orang yang mengidap gangguan ini tampak normal pada awalnya. Beberapa hari atau jam sebelumnya mereka bisa saja melakukan pembicaraan-pembicaraan lucu atau komentar-komentar hangat. Akan tetapi, beberapa saat kemudian berubah marah-marah dan mengumpat-umpat, disebabkan sesuatu yang menyinggung perasaannya.


Kenapa hal itu bisa terjadi?
 
Kebanyakan orang hanya bisa menahan hasrat untuk melakukannya di dunia nyata, yang apabila dilakukan mungkin bisa membuahkan sebuah tinju ke wajah.

Di Internet kebanyakan pengguna menyembunyikan identitas aslinya, sehingga mereka dengan bebas mengeluarkan isi hati dan kemarahannya, tanpa khawatir reputasinya menjadi jelek.

Karena pengungkapan perasaan dalam bentuk tulisan sering terlihat datar dan tidak menggambarkan emosi dengan jelas, seperti halnya nada suara, mimik wajah, dan bahasa tubuh lainnya seperti saat bertatap muka langsung, sehingga orang cenderung menggunakan kata-kata yang tajam, kasar, dan keras untuk mewakili sebuah perasaan tertentu di internet.


2. Toleransi rendah terhadap kekalahan dalam forum (Low Forum Frustration Tolerance/LFFT)

Digambarkan sebagai seseorang yang mencari-cari kepuasan segera, atau penghindaran dari rasa sakit dengan segera. Pada awalnya mirip dengan perilaku anak tujuh tahunan yang menginginkan sebuah mainan, dan akan berteriak dengan menghentak-hentakan tangan dan kakinya agar segera mendapatkan apa yang diinginkannya.

Bagi orang yang suka menulis dan melakukan posting, sering kali merasa, bahwa postingnya sangat sempurna. Penulisnya hampir setiap waktu mengecek masuknya komentar yang baru diberikan pembacanya. Jika ia mendapat komentar-komentar miring penuh kritik, maka dengan cepat ia akan meluncurkan jawaban yang akan mematahkan tanggapan itu.

Jika tidak ada yang memberikan komentar, dia akan mengirimkan komentarnya sendiri – mungkin dengan nama lain – untuk meramaikan tulisannya.


Kenapakah hal itu bisa terjadi?

Kegiatan itu membuat jadi tidak sabaran, karena ingin segera melihat respon dengan/dari pihak lain. Ketidaksabaran ini meminimalkan toleransi terhadap serangan yang menimbulkan ketersinggungan.


3. Munchausen di Internet – tukang cerita untuk membangkitkan rasa kasihan (Munchausen Syndrom)


Suatu kondisi dimana seseorang dengan sengaja membuat kebohongan, menirukan, menambah buruk suatu keadaan, atau mempengaruhi diri sendiri agar sakit, dengan tujuan diperlakukan seperti orang sakit.

Kenapa hal itu bisa terjadi?

Sangat mudah melakukan kebohongan dalam kehidupan nyata, dan sepuluh kali lebih mudah melakukannya di internet, karena tidak ada seorang pun bisa memeriksa kebenaran fakta-faktanya.


4. Gangguan kepribadian yang tergoda untuk memaksa orang lain pada saat online (Online Obsessive-Compulsive Personality Disorder/OOCPD)


Gangguan kepribadian jenis ini bisa dijelaskan dengan contoh kegilaan akan tata bahasa. Ketika orang menemukan suatu kesalahan tata bahasa atau penulisan kata yang keliru dari orang lain dalam sebuah posting atau komentar, maka dia langsung menyerang dan dengan keras memprotesnya.

Kenapa hal demikian bisa terjadi?

Dalam kenyataannya penderita OCPD merasakan ketakutan yang tidak logis terhadap dunia yang lebih berantakan, lebih kotor, dan lebih kacau, dibanding seharusnya yang dia pikirkan, sehingga secara cepat keadaan menjadi lebih buruk, dan akan mengalami kehancuran sampai ada seseorang yang memperbaikinya.

Di Internet, setelah membaca setiap komentar-komentar, orang normal akan menderita nasib yang sama. Tata bahasa yang keliru, pilihan kata yang tidak tepat, atau bahasa gaul yang membingungkan, mendesak untuk segera mengoreksinya. Tidak sulit merasakan keinginan untuk melatih diri menggunakan bahasa yang benar.


5. (Low Cyber Self-Esteem/LCSE) atau penghargaan terhadap diri sendiri yang rendah (Seperti seseorang yang dibenci setiap orang, tapi tidak ada yang meninggalkannya)

Di dalam kehidupan nyata ini disebut merendahkan diri sendiri atau perilaku pencarian perhatian (inferior).

Jika sampai kepada tingkat ekstrem, hal itu dapat berubah menjadi Online Erotic Humiliation atau pelecehan seksual secara online, di mana pelecehan menjadi sebuah tindakan nyata. Sehingga, ketika mengatakan sesuatu kepada seseorang agar melakukan sebuah tindakan seksual, mungkin dia akan menganggap hal itu penting, dan dia dengan sungguh-sungguh akan melakukannya.

Kenapa hal itu bisa terjadi?

Pencari perhatian mendapatkan apa yang di inginkannya, dan penghina diri sendiri mendapatkan cukup ketegangan untuk mengaktualisasikan dirinya yang introvert melalui sinyal-sinyal yang dikirimnya via keyboard.


6. (Internet Asperger’s Syndrome/IAS) atau hilangnya semua aturan sosial dan empati pada diri seseorang, disebabkan tanpa alasan, selain hanya secara kebetulan berhadapan dengan sebuah benda mati, berkomunikasi via papan tombol dan monitor pada suatu waktu.

Sindrom ini adalah bentuk halus dari autisme yang tampak berupa ketidakmampuan biologi untuk menunjukkan empati kepada manusia lain, mungkin disebabkan ketidakmampuan untuk mengenali isyarat nonverbal. Mereka secara terus-menerus bertingkah aneh dan mengganggu, disebabkan mereka tidak mengetahui bahwa orang lain terganggu. Ada bagian dari otak mereka yang rusak.

(Beberapa kasus bunuh diri yang direkam dengan webcam – yang sebagian mungkin main-main – dan dipublikasikan di Internet. Untuk sekarang ini mungkin orang tidak yakin, bahwa hal itu benar-benar terjadi, tetapi sebenarnya hanya masalah waktu.)

Kenapa hal itu bisa terjadi?

Orang yang melakukan semua komunikasi online mereka, menampilkan perilaku Asperger, karena mereka ingin memberikan kesan ada kerugian yang sama pada diri sendiri. Di dalam hal ini, ketika kemampuan melihat respon dan mimik wajah atau ekspresi nonverbal sudah hilang, begitu juga dengan empati.

Maka, hal yang di beritahukan hanya kepada orang yang tidak ada, karena itu hanyalah sekelompok kata-kata pada layar. Sekelompok kata-kata kecil yang tidak berarti.

Sebenarnya ga ada larangan khusus untuk berinternet, siapa pun berhak akan teknologi ini, akan tetapi beriternetlah dengan sehat, jaga diri dan keluarga agar selamat dari sisi negatif berinternet ria.

Jangan mau dikendalikan oleh internet, tetapi harus bisa mengendalikannya, dengan mengetahui batasan-batasan dan bertindak sesuai kewajaran dan tidak melebihi batas dalam berinternet.


Sumber :
vivanews.com

Ini Dia 'Usia' dari Oksigen!

Oksigen kini berusia sekira 2,48 miliar tahun, ungkap sebuah penelitian terbaru.


Seperti yang dikutip TheHindu, sekelompok tim internasional telah meneliti sampel batuan dari wilayah Pilbara, Australia, dan berhasil menguak kapan pertama kali oksigen hadir di atmosfir Bumi, yakni sekira 2,48 miliar tahun.

Profesor Mark Barley, yang memimpin tim peneliti tersebut, meneliti batuan tersebut sebagai acuan bukti. Penelitian itu sendiri sudah dipublikasikan di jurnal Nature. Menurut para peneliti, proses Oxidasi, yakni ketika oksigen di atmosfir Bumi terbentuk, bermula sekira 2,48 dan 2,32 miliar tahun yang lalu.

"Ini merupakan bukti paling primitif dari senyawa yang melahirkan kehidupan. Senyawa udara ini tentunya berdampak pada bakteri untuk kemudian selanjutnya melahirkan zat asam di batuan dan tanah yang merupakan sumber kehidupan," jelas Prof Barley.


Sumber :
inilah.com

Mata Kuliah yang Memaksa Mahasiswa "Mati"

Setiap dosen membutuhkan kreativitas membuat mata kuliah diterima mahasiswa dengan baik. Namun, bagaimana jika kreativitas itu mengharuskan mahasiswa masuk ke peti mati, dan membiarkannya “terkubur” selama 10 menit?


Profesor Qiu Daneng yang punya ide gila itu. Dosen di Rende Medical College, Taiwan, itu yakin cara menakutkan itu akan membuat seluruh mahasiswa kedokteran bimbingannya bisa mengapreasi, atau tak menganggap remeh nilai kehidupan. Daneng mengatakan, memberikan wawasan kematian kepada mahasiswa kedokteran penting sebagai bekal mempertahankan kehidupan masyarakat lewat profesinya.

Dalam mata kuliah itu, Daneng meminta semua mahasiswa memulainya dengan menulis semacam surat wasiat. Setelah “mengafani” diri sendiri dengan busana untuk orang meninggal, mahasiswa itu kemudian diminta masuk ke dalam sebuah peti mati.

Dalam kondisi tertutup rapat, peti mati itu kemudian “dikubur” di sebuah rongga di bawah lantai selama 10 menit. Namun, agar mahasiswanya bisa tetap bernapas, Daneng sengaja mendesain peti itu dengan sejumlah celah yang memungkinkan sirkulasi oksigen terjaga. 


Sumber :
vivanews.com

Senyawa Pembunuh Virus HIV Ditemukan

Zhilei Chen, asisten profesor di A&M University di Texas yang berkolaborasi dengan Scripps Research Institute, menghasilkan penelitian besar dengan menemukan senyawa PD 404,182 yang bisa membunuh virus HIV, penyebab AIDS.

Penemuannya dipublikasikan di jurnal American Society of Microbiology bulan ini. "Ini adalah senyawa kecil bersifat virusidal, artinya punya kemampuan membunuh virus, dalam hal ini adalah HIV. Pada dasarnya, virus ini bekerja dengan membuka virus," kata Chen seperti dikutip Medical Xpress.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/11/25/1748502620X310.jpg

"Kami menemukan ketika HIV kontak dengan senyawa ini, virus itu rusak dan kehilangan material genetik. Dalam hal ini, virus 'terlarut' dan RNA-nya (material genetik HIV) terpapar. Karena RNA tak stabil, sekali terpapar akan hilang dengan cepat dan virus tak bisa menginfeksi," tambah Chen.

Hal yang lebih mengejutkan, senyawa ini bekerja langsung menyerang bagian dalam virus, bukan protein pada bagian dinding kapsulnya. Ini kabar bagus sebab dengan demikian, virus sulit untuk berevolusi mengembangkan resistensi.

Penemuan bahwa senyawa ini bisa membunuh virus HIV sebenarnya tak sengaja. Mulanya, Chen hendak menguji keefektifan PD 404,182 untuk melawan virus Hepatitis C. Tapi setelah mencobanya pada HIV, ternyata senyawa itu bekerja lebih efektif.

Dengan penemuan ini, Chen yakin bahwa senyawa tersebut bisa dikembangkan untuk upaya preventif, misalnya dalam bentuk gel vagina yang berguna mencegah infeksi HIV lewat hubungan seksual. Chen membuktikan bahwa ketika kontak dengan cairan vagina, senyawa ini akan tetap efektif.

Karena menyerang bagian dalam kapsul virus, bukan membrannya, Chen juga yakin senyawa ini aman dipakai manusia.

Mayoritas senyawa virusidal bekerja pada membran luar kapsul virus yang karakteristiknya hampir serupa dengan membran sel manusia sehingga bisa merusak.


Sumber :
kompas.com

Mirip Tato Padahal Sensor Elektronik

Perekayasa Amerika Serikat mengembangkan platform perangkat ultra-tipis yang fleksibel dan nyaman sehingga dapat ditempelkan di kulit bagaikan tato sementara. Perangkat tersebut bisa berfungsi sebagai sensor, membantu diagnosis medis, komunikasi, dan interface manusia-mesin.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/08/12/1558014620X310.jpg

Perangkat itu memiliki rangkaian elektronik yang tersusun atas sensor, transistor, kapasitor, antena wireless, LED, dan panel surya. Rangkaian tersusun di atas lembaran berbahan serupa karet yang mampu mengembang dan mengerut, menyesuaikan dengan kulit.

Lembaran dengan rangkaian elektronik tersebut dipasang pada plastik yang larut air. Untuk memasang, cukup berikan air dalam jumlah sedikit dan tempelkan perangkat di kulit. Seketika, perangkat akan menempel dan fleksibilitasnya bisa diuji.

"Menurut kami, perangkat ini adalah sebuah konsep maju tentang elektronik yang bisa dipakai untuk mencapai sesuatu yang tak pernah terpikir oleh pengguna," kata Todd Coleman, professor teknik komputer dan elektronik dari University of California di San Diego yang terlibat penelitian ini.

Ia mengatakan, teknologi ini adalah terobosan baru dalam elektronika. "Teknologi ini bisa menghubungkanmu ke dunia fisik dan dunia maya dengan cara yang sangat natural dan terasa nyaman," lanjut Coleman seperti dikutip situs Physorg.

Manfaat yang sudah bisa dibayangkan dari perangkat ini adalah pada bidang medis, seperti analisis EEG dan EMG untuk mengetahui aktivitas otot dan saraf. Untuk melakukannya, tak perlu lagi penggunaan gel konduktif, plester, dan pin yang ditanam sehingga lebih nyaman.

"Kalau kita ingin mengerti fungsi otak dalam kondisi yang natural, maka ini sangat tidak sesuai dengan prosedur EEG. Cara terbaik melakukannya adalah merekam sinyal saraf secara natural, dengan perangkat yang tak 'terlihat' oleh pemakai," kata Coleman.

Perangkat ini juga bisa dipakai selama aktivitas normal untuk memantau kesehatan dan kebugaran. Saat tidur, perangkat bisa dipakai memantau status kognitif dan perilaku. Sementara itu, bagi penderita gangguan saraf dan otot, alat ini bisa dipakai berkomunikasi dengan komputer.

Di antara beragam manfaat, salah satu yang sudah dibuktikan adalah kemampuan perangkat membedakan gerakan otot tenggorokan ketika manusia melakukan percakapan sederhana. Ilmuwan juga sudah membuktikan bahwa alat ini bisa dipakai untuk mengontrol video game.

John A Rogers dari University of Illinois, pimpinan proyek penelitian ini, dan grupnya, memang terkenal dengan pembuatan perangkat fleksibel. Namun, untuk menciptakan perangkat yang nyaman di kulit membutuhkan paradigma produksi yang berbeda.

"Perangkat yang bisa meregang buatan kami sebelumnya tak sesuai dengan mekanofisiologi kulit. Kulit sangat lembut tetapi permukaannya bisa kasar, dengan tekstur mikroskopik tertentu. Ini membutuhkan pendekatan dan prinsip desain yang berbeda," kata Rogers.

Dalam produksi perangkat ini, Rogers bekerja sama dengan Yonggang Huang dari Northwestern University untuk mengatasi kesulitannya. Mereka menciptakan geometri perangkat yang disebut filamentary serpentine, yang dengannya rangkaian komponen bisa dibuat sekecil mungkin.

Huang mengungkapkan, "Di sini, penggabungan elektronika dan biologi adalah kuncinya. Semua pembuatan perangkat elektronik sulit dan kaku, sementara biologi lembut dan elastis. Ini dua dunia yang berbeda. Inilah cara untuk mengintegrasikan keduanya."

Untuk membuat perangkat ini secara massal, peneliti memakai adaptasi sederhana dari teknik yang digunakan dalam industri semikonduktor. Saat ini, mc10 (Roger ikut mendirikan industri itu) sudah siap memproduksi dan mengomersialkan produk tersebut.

Ke depan, peneliti masih akan mengembangkan produk ini dan menambahkan kapabilitas Wi-Fi. Hail penelitian Roger, Coleman, dan Huang dipublikasikan dalam jurnal Science yang terbit pada hari ini. 


Sumber :
kompas.com

UFO di China dan Pernikahan William-Kate

Kehadiran mahluk planet lain di bumi baik dalam bentuk objek terbang (UFO) maupun bawah laut (USO) selalu membuat penasaran. Dari berbagai laporan sedunia, bentuk pesawat yang digunakan para alien ini juga beragam. Yang paling umum tentunya piring terbang, bulat dan pipih.

Beberapa bulan yang lalu, UFO freaks (sesuai julukan Hawking) begitu antusias dengan dua berita penampakan UFO di dua lokasi berbeda. Entah, kebenarannya masih jadi polemik bagi peneliti.


1. China
UFO Berbentuk Kupu-Kupu

 
Sebuah benda serupa UFO tertangkap mata terbang di wilayah Kunming, Cina. Bahkan, seorang pria berhasil mengabadikan penampakan itu lewat jepretan kamera.

Kunming UFO Research Society menyatakan benda tak dikenal serupa UFO itu melayang-layang serupa burung. “Bentuknya seperti piring,” kata Yifang Zhang, seorang peneliti UFO dalam Straits Times 31 Mei 2011.

Foto jepretan seorang pria asal Cina itu didapatkannya saat sedang berwisata ke wilayah pegunungan Kunming. Awalnya pria yang tidak disebutkan namanya itu ingin mengabadikan pemandangan alam sekitar. Namun, tanpa disangka beberapa benda tak dikenal seolah menari-nari di angkasa.

“Saya melihat tiga titik hitam melayang di atas bendungan Songhua. Yang terbesar tampak seperti kupu-kupu raksasa,” kata pria itu. Songhua atau juga dikenal sebagai Sungai Sunggari adalah obyek wisata menarik di Timur Laut Cina dan merupakan anak sungai terbesar Sungai Heilong (Amur) sepanjang 1.434 kilometer.


2. Inggris
UFO Ikut Hadiri Pernikahan William-Kate

 

Tampaknya Pangeran William dan Kate Middleton memiliki tamu tak diundang pada pernikahan kerajaannya. Kabarnya, UFO melayang di tempat pernikahan mereka.

Seorang turis melaporkan berhasil merekam sebuah UFO melayang di atas Westminster Abbey, tempat pernikahan kerajaan itu. Video dua setengah menit itu menampilkan obyek berkilau di langit tak berawan dekat Big Ben.

Tampak benda berkilau itu bergerak kesana-kemari dan berubah-ubah bentuk. Benda itu juga sempat membelah menjadi tiga bagian seperti pada pesawat bintang USS Enterprise dari serial TV Star Trek.

“Pertama kami menduga benda itu adalah parasut yang terbang terlalu tinggi,” kata turis itu seperti dikutip the Sun.

Benda itu berubah bentuk namun tetap berada di atas Westminster Abbey selama 30 menit kemudian menghilang, lanjut turis itu.

Penampakan itu menyebar tepat setelah Angkatan Udara Amerika Serikat memprediksi kemunculan alien yang mengunjungi Bumi untuk melihat William dan Kate menikah.


sumber : 
overfame

Inikah Wujud Tengkorak "Alien"?

Sebuah tengkorak ditemukan di Andahuaylillas, selatan Provinsi Quispicanchi, Peru. Tengkorak itu begitu aneh, berukuran hampir 50 cm, sehingga beberapa kalangan bertanya-tanya, inikah tengkorak alien?

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/11/21/0907548620X310.jpg

Renato Davila Riquelme yang bekerja di Museum Privado Ritos Andinos, penemu tengkorak itu, mengatakan bahwa meski mirip manusia, lubang mata tengkorak jauh lebih besar dari tengkorak manusia mana pun.

Keanehan lain, ada bagian lunak di tengkorak, disebut fontanelle, yang biasa dijumpai pada bayi. Meski demikian, tengkorak memiliki dua gigi geraham besar yang hanya didapati pada manusia dewasa.

Riquelme mengatakan bahwa tiga antropolog dari Rusia dan Spanyol telah datang ke museumnya. Mereka sepakat bahwa tengkorak itu bukan milik manusia.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/11/21/0909577620X310.jpg

"Meski evaluasi masih dangkal, bisa dipastikan bahwa fitur-fiturnya tidak merujuk pada etnis apa pun di dunia," kata Riquelme seperti dikutip Daily Mail.

Analisis lebih lanjut akan dilakukan. Adanya sisa bola mata pada bagian kanan lubang mata di tengkorak memungkinkan ilmuwan melakukan analisis DNA untuk memastikan apakah tengkorak itu benar-benar milik alien.

Selain tengkorak ini, ditemukan pula fosil lain yang sudah terkesan tak berwajah. Fosil itu dibungkus oleh sebuah lapisan sebagaimana layaknya plasenta.

Meski beberapa kalangan menduga bahwa tengkorak ini milik alien, sebenarnya ada penjelasan lain. Di masa lalu, ada praktik memanjangkan kepala untuk tujuan status sosial.

Pembentukan biasanya dilakukan dengan membungkus kepala menggunakan kain secara ketat. Sementara itu, praktik membuat kepala lebih datar dilakukan dengan kayu.

Biasanya, pembentukan dilakukan pada saat bayi karena kepala masih lunak. Pembentukan bisa dimulai satu bulan setelah bayi lahir dan berjalan hingga 6 bulan sesudahnya. 


Sumber :
kompas.com

Pemalu Itu Ternyata Cerminan Orang Baik Hati

 

Pernahkah Anda terpeleset di depan banyak orang saat mengenakan sepatu tumit tinggi? Atau, tak sengaja menjatuhkan gelas di restoran yang hening? Ini pasti jadi momen yang bikin Anda ingin langsung pergi sambil menutup muka.

Namun, dari momen-momen memalukan ini ternyata ada efek positifnya. Yaitu, Anda dinilai sebagai pribadi yang baik, perhatian, mudah dipercaya sehingga banyak yang ingin berteman oleh orang lain. Hal ini menurut penelitian Matthew Feinberg, psikolog dari University of California.

Penelitian yang baru dipublikasikan secara online dalam Journal of Personality and Social Psychology ini melihat apakah mungkin momen memalukan bisa mengungkap kecenderungan seseorang menjadi prososial. Ini berarti kemampuan menjadi pribadi yang murah hati, dapat dipercaya, dan lebih peduli terhadap orang lain.

Untuk mengetahuinya dilakukan percobaan yang melibatkan 57 mahasiswa. Mereka mengungkap momen memalukan yang pernah dialami dan direkam dalam melalui video. Sebagian besar momen tersebut adalah buang gas dan tersandung saat berjalan.

Para mahasiswa juga diminta menyelesaikan dua tes untuk mengukur kemurahan hati mereka dan kemampuan bekerja sama. Lalu, dari rekaman video, peneliti memberikan peringkat seberapa memalukan momen tersebut dan seberapa malu perasaan para mahasiswa.

Diketahui dari percobaan ini kalau merasa malu adalah sinyal dari sikap baik hati. Malu ternyata mengindikasikan kalau Anda perhatian dengan orang lain dan tidak bermaksud menyakiti mereka.

"Orang yang tidak mudah merasa malu dinilai sebagai pribadi yang sulit dipercaya dan egois," kata Matthew Feinberg, dikutip dari msnbc.msn.com.

Meskipun malu mengekspresikan sisi ketidaknyamanan, Feinberg mengungkap justru ini bisa membantu orang mendapatkan informasi tentang karakter Anda. Bahkan, bisa jadi sinyal yang menggambarkan kalau Anda pribadi yang baik dan bisa diandalkan.


Sumber :
vivanews.com