Search-form

Menakjubkan, Inilah Cahaya Gas Bintik Matahari

Gambar menakjubkan itu menampilkan sekelompok bintik Matahari yang bergerak di seluruh permukaan Matahari. Terlihat area yang bersinar di dekat horizon AR 9169, sebuah kelompok bintik Matahari yang terbentuk di siklus Matahari terakhir.

Yang menarik, daerah yang relatif dingin dan gelap masih memiliki suhu mencapai ribuan derajat Celcius.
Gas yang bersinar terang itu berada di sekitar bintik Matahari yang memiliki suhu lebih dari satu juta derajat Celcius.

Alasan soal suhu yang tinggi ini belum diketahui, tapi diduga berkaitan dengan medan magnet plasma saluran curya. AR 9169 melintasi Matahari, sebelumnya, pada September 2000 dan bertahan selama beberapa minggu.

Gambar itu diambil pertama kali oleh satelit Transition Region and Coronal Explorer (TRACE). Wajar, TRACE memantau meningkatnya gangguan di ruang angkasa karena Matahari mulai memasuki masa paling aktif dalam siklus 12 tahun. Siklus maksimum Matahari terakhir terjadi pada 2001, sering dikenal dengan fenomena badai Matahari.

Badai Matahari sebenarnya bukanlah hal baru. Gelombang elektromagnetik Matahari pertama kali diketahui astronom Inggris Richard Carrington pada 1859.

"Ini bisa membahayakan jaringan komunikasi telepon jarak jauh di beberapa negara," ujar pihak NASA. Bahkan pada 1989, badai Matahari menciptakan pemadaman listrik di seluruh Provinsi Quebec, Kanada.

Sumber :
teknologi.inilah.com

Ledakan Maha Dahsyat Dalam Kosmik Galaksi Jauh

Kalau kita ingat kembali penyerang luar angkasa pada game komputer era 80-an, ini sebenarnya sebuah ledakan kosmik dalam galaksi jauh. Ledakan sinar Gamma maha dahsyat ini, telah diamati pada 28 Maret 2011 oleh satelit Swift NASA.


Seperti diberitakan Daily Mail, peristiwa ini membuat para astronom menggelengkan kepala karena ledakan ini sangat luar biasa dan berlangsung hingga 11 hari.

Peristiwa ledakan semacam ini biasanya hanya berlangsung beberapa jam. Para ilmuwan kebingungan karena ledakan ini tidak seperti biasanya, dengan efek yang begitu lama.

Lebih dari satu minggu, mereka terus mengamati hantaman dari radiasi tingkat tinggi hingga memudar pada sumbernya.

Ledakan ini kemungkinan diakibatkan oleh bintang yang pecah terpisah setelah terombang-ambing terlalu dekat dengan black-hole raksasa.

Sejak terjadinya peristiwa tersebut, Teleskop Antariksa Hubble dan Observatorium Chandra X-ray telah difokuskan untuk mengamati akibat pasca ledakan.

Hubble akan mengobservasi jika inti galaksi berubah menjadi lebih cerah dalam beberapa hari mendatang. Galaksi ini berada 3,8 miliar tahun cahaya dari Bumi. Satu tahun cahaya sama dengan sekitar enam triliun mil.

Sumber :
erabaru.net